Tentang Alat Pembayaran di Internet
Salah satu modal untuk melakukan bisnis di internet, baik bisnis online maupun online earning, dibutuhkan alat pembayaran online yang berlaku di internet. Banyak alat pembayaran (payment processor) yang telah diakui dan banyak digunakan serta terjamin keamanannya. Saat ini, pemain bisnis paling tidak harus memiliki tiga account payment processor, yaitu PayPal, e-gold dan AlertPay. Minimal satu dari ketiga payment processor tersebut biasanya menjadi salah satu pilihan media transaksi yang ditawarkan oleh suatu program online earning.
PayPal
PayPal adalah salah satu alat pembayaran (payment processor) di internet yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. PayPal dapat digunakan untuk membeli produk secara online, mengirim/menerima donasi/sumbangan, menerima/mengirim uang dari/ke pengguna PayPal lain diiseluruh dunia dan banyak fungsi lainnya yang dengan sangat mudah digunakan. PayPal.Com berdiri tahun 1998 dan pada akhir tahun 2006 kembali membuka keanggotan dari Indonesia. Pada Oktober 2007 account PayPal Indonesia mulai dapat menerima kiriman uang. Dalam proses pembelian produk secara online dengan PayPal dapat menggunakan dana yang ada di account Paypal maupun kartu kredit yang telah dimasukkan ke dalam account PayPal. Sementara itu, uang yang ada di account PayPal dapat diambil dengan menggunakan kartu kredit Indonesia, khususnya yang berlogo VISA, seperti BCA Visa, Citibank Visa, BNI Visa atau Mandiri Visa.
E-Gold
E-Gold adalah payment processor kedua yang paling sering digunakan di dunia saat ini setelah PayPal. e-gold memiliki konsep yang sedikit berbeda, karena menggunakan standar nilai berdasarkan harga emas murni 100% yang berlaku di dunia dan dikonversikan menjadi mata uang negara tertentu, seperti US dollar. Nilai ini direpresentasikan dalam bentuk rekening tabungan e-gold. Pembukaan rekening e-gold dapat dilakukan dengan mudah dan gratis. Meskipun sempat terjadi gonjang-ganjing, e-gold yang telah berdiri sejak tahun 1996 mampu bertahan sampai sekarang dan merupakan payment processor yang benar-benar sangat dapat diandalkan untuk bertransaksi di internet. Di Indonesia kita bisa menjual dan membeli e-gold melalui para penjual e-gold seperti IndoChanger.
AlertPay
Pamor AlertPay sebagai payment processor mulai bersinar menyusul kebijakan dari PayPal yang melakukan razia terhadap account PayPal program PTC/PTR yang dianggap sebagai scam. Kapasitas dan keamanan AlertPay sebagai payment processor tidak kalah andal dengan PayPal dan e-gold. Cara kerjanya pun sama dengan PayPal.
Selain itu ada lagi alat-alat pembayaran yang lain yaitu:
2CHECKOUT.COM
Memiliki fitur yang selevel dengan PayPal (bahkan mungkin lebih baik), dan saat ini boleh dikatakan popularitasnya semakin menanjak tinggi. Menerima pembayaran dengan berbagai jenis kartu kartu kredit (Visa, MasterCard, Amex, JCB, Discover, dsb). Untuk mendaftarkan diri sebagai penjual, dipungut biaya 49 USD. Total fee setiap transaksi adalah 0,45 USD dan 5,5% dari nilai transaksi. Yang menarik 2checkout.com bisa digunakan oleh kartu kredit Indonesia
IKOBO.COM
Melayani pengiriman dan penerimaan uang dengan kartu kredit secara online. Prosesnya sederhana, apabila ada yang melakukan pembayaran ke kita, maka kita akan mendapatkan i-Kard (kartu visa debit), dengan kartu i-Kard inilah kita mencairkan uangnya. Sepertinya ikobo.com tidak menyediakan shopping cart dan fitur-fitur lain berhubungan dengan ecommerce yang kita bisa embed di situs jualan kita. Indonesia termasuk negara yang didukung. Salah satu kekurangannya adalah masalah total fee transaksi yang cukup besar. Pertama biaya transaksi adalah 5 USD + 3% dari transaksi. Kemudian kita akan kena charge pengiriman i-Kard sebesar 9,95 USD (kecuali sudah memiliki i-Kard sebelumnya). Dan yang terakhir adalah biaya penarikan dana melalui ATM (1,9 USD) dan biaya maintenance sebesar 0.9 USD. FAQ cukup lengkap menjelaskan semua masalah di ikobo.com
IPAYMENTINC.COM
Tidak sepopuler PayPal dan 2checkout, dan registrasinya cukup rumit. Tapi yang pasti memberi layanan pemrosesan kartu kredit dan secure payment gateway. Pendaftaran dan perubahan account menggunakan cara manual, kemungkinan untuk menghindari adanya fraud.
Tidak sepopuler PayPal dan 2checkout, dan registrasinya cukup rumit. Tapi yang pasti memberi layanan pemrosesan kartu kredit dan secure payment gateway. Pendaftaran dan perubahan account menggunakan cara manual, kemungkinan untuk menghindari adanya fraud.
AUTHORIZE.NET
Menyediakan fitur untuk menerima pembayaran kartu kredit dan juga check elektronik. Proses untuk pendaftaran sebagai penjual agak rumit, karena pendaftaran tidak langsung ke authorize.net melainkan ke agen perwakilan yang ditunjuk. Setiap agen memiliki fitur layanan bervariasi dan kita tinggal memilih mana yang sesuai dengan model bisnis kita. Setelah memiliki account dari agen perwakilan, selanjutnya kita memproses pendaftaran payment gateway account dari authorize.net. Account inilah yang kita gunakan pada module transaksi pembayaran di situs jualan kita. Authorize.net sepertinya kurang cocok untuk perusahaan atau bisnis sekala kecil.
PAY.INDO.COM
Payment gateway Indonesia Belum ada registrasi penjual secara online dan sepertinya kita yang tertarik diminta untuk mengirimkan form inquiry. Silakan dicoba atau bisa juga menanyakan langsung ke kontak
NOCHEX.COM
Sedikit berbeda dengan layanan payment gateway diatas, NOCHEX memiliki fitur transaksi pembayaran dengan mendebit rekening bank pembeli dengan surat elektronik NOCHEX. Sayangnya layanan NOCHEX terbatas di perbankan Amerika. Kalaupun mau nekat menggunakan, mungkin dengan meminjam rekening teman di Amerika
Sistem-sistem Pembayaran yang Ada Saat Ini
Sistem-sistem pembayaran yang sudah beroperasi atau dalam percobaan, saat ini dapat dikelompokkan dalam 3 kategori besar, yaitu : sistem pihak ketiga (3rd party system), sistem sertifikat, dan sistem uang neto (net money).
- Sistem pihak ketiga. Pada sistem ini, ada pihak ketiga yang berfungsi sebagai agen antara pedagang/penjual dan konsumen/pembeli. Si agen inilah yang bertugas memeriksa kartu kredit konsumen, menyetujui (atau menolak) transaksi dan kemudian mengeluarkan dana untuk pembayaran kepada pedagang. Dalam kategori ini beberapa diantaranya menawarkan sistem yang lebih canggih, memungkinkan pelanggan untuk membuka rekening menggunakan kartu kredit atau kartu debit, kemudian memilih nomor pin dan password sendiri. Setiap kali konsumen ingin membeli sebuah barang atau jasa secara online, dia harus menggunakan nomor pin dan password sebagai pengganti nomor kartu kredit. Dengan demikian detil kartu kredit tidak secara terus menerus ditransfer melalui internet. Konsumen juga dapat merubah nomor pin maupun password sesering mereka inginkan. Meskipun demikian, sistem pihak ketiga tradisional ini mempunyai beberapa kelemahan. Sistem ini tidak dapat menangani pembayaran dalam jumlah kecil, dan membutuhkan detil kartu kredit untuk dimasukkan setiap kali ingin melakukan pembelian.
- Sistem-sistem berbasis sertifikat melibatkan konsumen untuk melakukan downloading sertifikat digital sebagai media yang akan menampilkan kartu kreditnya. Sertifikat-sertifikat ini disimpan dalam bentuk dompet cyber, dan akan diaktifkan ketika konsumen menginginkan melalukan pembelian. Contoh yang paling menonjol pada sistem ini adalah sistem SET (Secure Electronic Transactions). Sistem ini lebih merupakan protokol daripada sistem pembayaran tunggal dan akan diterapkan oleh sejumlah perusahaan dalam bisnis online nya. Protokol ini dirancang oleh beberapa pemain utama komputer bisnis termasuk Microsoft. Meskipun demikian, sistem jenis ini mempunyai beberapa kekurangan. Karena sistem ini didasarkan pada verifikasi kartu kredit, sehingga tidak dapat menangani pembayaran-pembayaran dalam jumlah kecil. Sistem ini juga cenderung mengikat pengguna pada satu terminal komputer, karena sertifikat digital disimpan pada hard disk. Manakala dikopi pada sebuah disket sebagai alternatif, sistem ini menunjukkan keraguan terhadap keamanannya sendiri. Disamping itu, akses ke hard disk juga dapat memunculkan resiko keamanan. Perkembangan sistem SET secara besar-besaran telah dimulai pada tahun lalu tetapi terjadi penundaan terutama karena terbatasnya jumlah agen yang menerbitkan sertifikat. Sebagai tambahan, biaya yang relatif tinggi pada sistem-sistem berbasis sertifikat dapat menghalangi minat pedagang skala lebih kecil. Walaupun terdapat kekurangan-kekurangan, jenis sistem ini diperkirakan akan menjadi pemain penting pada bisnis online di tahun-tahun mendatang.
- Sistem uang neto (net money systems) menghendaki konsumen merubah mata uangnya kedalam bentuk mata uang cyber, dan secara umum memungkinkan untuk melakukan pembayaran dalam jumlah kecil. Masalah yang utama adalah konsumen tidak hanya merubah mata uang, yang dapat menahan pengeluaran dengan sendirinya, tetapi mata uang cyber disimpan dalam dompet virtual, sehingga membuatnya kurang portable.
Sebagai tambahan untuk ketiga kategori di atas, sistem-sistem kartu pintar (smartcard) juga telah dioperasikan. Dalam metode ini, kartu pintar diisi dengan dana yang dikeluarkan dari mesin ATM tertentu. Pembaca kartu pintar melampirkannya pada sebuah komputer yang digunakan untuk mengeluarkan uang dari kartu ketika pembelian online dilakukan.
Jelasnya tersedia sejumlah solusi yang berbeda-beda pada pembayaran online melalui internet. Meskipun demikian, dengan beberapa pengecualian masih banyak yang mengecewakan, karena sistem-sistem tersebut masih tetap berakar pada pengiriman melalui pos yang telah kuno. Sampai sistem-sistem pembayaran online melalui internet benar-benar fleksibel dan lebih luas lagi digunakan oleh perusahaan-perusahaan dagang, bisnis online melalui internet akan menjadi lambat untuk berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
http://hilmiarifin.com/tentang-alat-pembayaran-di-internet/
http://www.elektroindonesia.com/elektro/tel26.html
http://www.gsn-soeki.com/wouw/a000382.php
KEAMANAN E_COMMERCE
Perkembangan teknologi semakin mempermudah masyarakat beraktivitas. Berbelanja tidak lagi harus berkunjung ke pusat perbalanjaan, sudah bisa dilakukan dengan media online di internet. Dengan akses internet
kini, semua orang dapat berbelanja online atau dikenal dengan istilah e-commerce. Ribuan toko online dengan berbagai macam barang telah memanjakan konsumen. Namun demikian, tentu saja terdapat bermacam risiko saat melakukan belanja online, misalnya barang tak dikirim, alamat e-mail dijual pada pihak lain atau bahkan dicurinya data pribadi pembeli.
Untuk melakukan belanja online yang aman dan nyaman, berikut tip dan trik yang disarikan dari berbagai sumber oleh Security News, untuk mengamankan belanja Anda dari resiko penpiuan.
1. Lakukan Transaksi di Situs yang Terbukti Keamanannya
Situs bisa disebut aman, jika memakai teknologi enkripsi untuk mentransfer informasi dari komputer pengguna ke komputer penjual. Dengan enkripsi, informasi penting seperti nomor kartu kredit bisa diamankan dengan kode tertentu untuk mencegah pencurian. Indikasi situs yang aman salah satunya adalah Anda harus melihat 'https:/" di alamat situs. Adanya 's' di sini berarti situs tersebut bisa dikategorikan cukup aman. Biasanya, tanda 's' ini tak akan muncul sampai Anda mengakses halaman order barang dalam situs.
2. Selidiki Reputasi Situs
Situs e-commerce terpercaya setidaknya menyertakan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk pelayanan konsumen atau untuk memesan barang. Cari tahu juga bagaimana reputasi perusahaan dalam melayani konsumennya, misalnya dengan mencari informasinya lewat Google. Jika kebetulan Anda baru pertama kali membeli lewat situs, pesan barang yang murah terlebih dahulu untuk mengamati apakah situs tersebut bisa dipercaya.
3. Baca Kebijakan Privasi dan Keamanan Situs
Setiap situs e -commerce terpercaya punya informasi tentang bagaimana sebuah transaksi perdagangan akan diproses dalam kebijakan privasi dan keamanannya. Perhatikan secara seksama informasi ini agar Anda tidak dirugikan. Meski demikian, tak bisa dijamin kebijakan ini selalu diberlakukan dengan baik. Karena itu, selalu berhati-hatilah dalam bertransaksi.
4. Cari Cara Transaksi Teraman
Pilihlah cara transaksi yang aman. Direkomendasikan untuk memakai kartu kredit saja daripada model-model transaksi lainnya.
5. Hanya Tulis Data yang Diperlukan
Ketika memesan barang, terdapat informasi pribadi yang harus disertakan seperti nama dan alamat Anda. Seringkali Anda diminta memberi informasi lainnya seperti pendapatan bulanan yang bisa disalahgunakan, misalnya untuk mengirimkan spam. Karena itu, pastikan Anda hanya menuliskan data yang diperlukan saja dalam proses transaksi. Ingat selalu bahwa pencurian data pribadi marak di internet.
6. Jaga Baik-baik Password Anda
Beberapa situs mengharuskan pengguna login dengan password sebelum memesan barang. Jaga baik-baik kerahasiaannya dan gunakan password yang sukar teridentifikasi.
7. Print Pesanan Anda
Direkomendasikan untuk mencetak halaman situs yang mengkonfirmasi seluruh hal mengenai pesanan Anda seperti harga barang, informasi produk atau nomor pesanan. Demikian juga dengan informasi yang dianggap penting seperti Kebijakan Keamanan Perusahaan. Hal ini untuk berjaga-jaga dari kemungkinan penipuan.
8. Perhatikan Bagaimana Cara Pesanan Anda akan Dikirimkan
Biasanya, barang Anda dijanjikan akan datang dalam periode waktu tertentu. Perhatikan informasi bagaimana cara perusahaan menangani kendala jarak atau masalah pembayaran pengantaran barang. Perhatikan pula apakah barang Anda digaransi atau bisa dikembalikan jika terdapat cacat. Jika terdapat hal-hal yang mencurigakan atau tidak masuk akal, Anda bisa mempertimbangkan untuk beralih ke situs e-commerce yang lain.
Keamanan internet berbasis WAP
Akhir-akhir ini, beberapa produsen handphone merilis produk mereka yang dilengkapi fasilitas WAP (Wireless Application Protocol) atau Protokol Aplikasi Nirkabel. Dengan adanya WAP, pengguna handphone dapat mengakses informasi dan bertransaksi di Internet langsung dengan handphone. Sebagaimana akses Internet dengan komputer biasa, akses dengan WAP ini juga memerlukan keamanan tinggi, terutama untuk transaksi atau e-commerce.
Dalam bulan Juni 1999, Forum WAP secara formal menyetujui WAP Versi 1.1, dengan menyertakan spesifikasi Wireless Transport Layer Security (WTLS) yang menjelaskan keamanan Internet nirkabel. Saat ini WTLS telah memasuki pasar e-commerce pada Internet nirkabel, seperti SSL (Secure Socket Layer) yang telah diterima sebagai sistem keamanan untuk transaksi di Internet.
Keamanan di internet yang lain
Langkah pertama untuk memahami bagaimana model keamanan WAP bekerja adalah dengan membahas cara kerja SSL dalam mengamankan e-commerce di Internet. SSL menjamin bahwa data dijaga aman dan kecurangan transaksi dapat dicegah.
Ada empat ciri yang berbeda tentang sistem yang aman, yaitu privacy (privasi), integrity (integritas), otenticity (otentisitas), dan non-repudiation (tidak terjadi penolakan). Privasi berarti meyakinkan bahwa hanya pengirin dan penerima pesan yang dapat membaca isi pesan tersebut. Untuk memperoleh privasi, solusi keamanan harus memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melihat, mengakses, atau menggunakan informasi privat ( seperti alamat, nomor kartu kredit, dan nomor telepon) yang ditransmisikan melalui internet. Integritas menjamin pendeteksian adanya perubahan isi pesan di antara waktu pengiriman dan penerimaan. Sebagai contoh, ketika pengguna internet memberi instruksi kepada bank untuk mentransfer Rp 10 juta dari suatu rekening ke rekening yang lain, integritas memberi garansi bahwa nomor rekening dan jumlah yang ditulis tidak dapat diubah tanpa validasi bank atau pemberitahuan pengguna. Bila pesan diubah dengan cara apapun selama transmisi, sistem keamanan harus mampu mendeteksi dan memberi laporan perubahan ini. Dalam berbagai sistem jika terdeteksi adanya perubahan, sistem penerima akan meminta pesan dikirim ulang.
Otentikasi memberi jaminan bahwa semua pelaku dalam komunikasi adalah otentik atau mereka yang dapat di-klaim. Otentikasi server menyediakan aturan bagi pengguna untuk melakukan verifikasi bahwa mereka benar-benar berkomunikasi dengan web-site yang mereka yakini terkoneksi. Otentikasi client menjamin bahwa pengguna adalah orang yang dapat di-klaim. Contoh otentikasi dalam dunia nyata adalah menunjukkan KTP atau Passport untuk pengakuan identitas. Non-repudiation menyediakan metode untuk menjamin bahwa tidak terjadi kesalahan dalam melakukan klaim terhadap pihak yang melakukan transaksi. Dalam dunia nyata, tanda tangan digunakan untuk menjamin non-repudiation, sehingga yang bersangkutan tidak dapat mengelak. Ketika pelanggan berbelanja di supermarket, penunjukkan kartu kredit menjamin identitas pelanggan (otentikasi), sedangkan tanda tangan pada kuintansi menjamin bahwa pelanggan setuju untuk transaksi (non-repudiation). Di internet, protokol Secure Socket Layer (SSL), sertifikat digital, user-name dan password atau tanda tangan digital digunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan empat tipe keamanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.elektroindonesia.com/elektro/khu32.html
http://zonasecurity.com/index.php?option=com_content&task=view&id=195&Itemid=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar